PENGARUH ION
PENGGANGGU Al (III) DAN Fe (III) PADA PENENTUAN Zn (II) DENGAN ALIZARIN RED S
(ARS) SECARA SPEKTROFOTOMETRI
Spektrofotometri
adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan spektrofotometer.
Spektriofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer.
Spektofotometer adalah alah yang digunakan untuk mengukur energi secara
relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari
spectrum dengan panjang gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
Spektrofotometri
UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM
(radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak
(380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis
melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis,
sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis
kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Absorbsi cahaya UV-Vis mengakibatkan
transisi elektronik, yaitu promosi electron-electron dari orbital keadaan dasar
yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
Energi yang terserap kemudian terbuang sebagai cahaya atau tersalurkan dalam
reaksi kimia. Absorbsi cahaya tampak dan radiasi ultraviolet meningkatkan
energi elektronik sebuah molekul, artinya energi yang disumbangkan oleh
foton-foton memungkinkan electron-electron itu mengatasi kekangan inti dan
pindah ke luar ke orbital baru yag lebih tinggi energinya. Semua molekul dapat
menyerap radiasi dalam daerah UV-tampak karena mereka mengandung electron, baik
sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasi ke tingkat energi yang lebih
tinggi.
Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai pengaruh
ion pengganggu Al (iii) dan Fe (iii) pada penentuan Zn (ii) dengan alizarin red
s (ars) secara spektrofotometri.
Seng (Zn) adalah unsur penting untuk menyokong semua
kehidupan. Ratusan dari ribuan protein dalam tubuh manusia diperkirakan mengandung
gugus prostetik seng. Selain itu, ada lebih dari lusinan jenis sel dalam tubuh
manusia yang mengeluarkan ion seng, dan peran dari sinyal ini dalam obat-obatan
dan kesehatan sedang dipelajari.
Mengingat banyaknya
manfaat logam Zn dan besarnya bahaya akibat defisiensinya, maka perlu dilakukan
analisis Zn dengan metode analisis yang memiliki ketelitian dan ketepatan
tinggi. Selain itu, metode yang dikembangkan harus sederhana, sensitif,
selektif, dan tidak mahal agar dapat digunakan sebagai analisis rutin. Selama
ini telah banyak dilakukan analisis kandungan Zn
dengan menggunakan metode Atomic Absorption Spectrometry
(AAS), Inductively Coupled Plasma -Atomic Emission Spectrometry (ICP-AES),
Kolorimetri, FI-Kalorimetri, Stripping Voltammetry, dan Fluorometri.
Namun, kebanyakan metode ini membutuhkan waktu yang lama dan peralatan yang
rumit dan mahal. Oleh karena itu, diusulkan metode
kompleksometri-spektrofotometri dengan menggunakan Alizarin Red S (ARS) sebagai
pengompleks yang cukup menguntungkan dibandingkan metode-metode sebelumnya. Keuntungan
dari gabungan kedua metode ini adalah tidak membutuhkan cuplikan dalam jumlah
besar, aman, sederhana, ekonomis, dan tidak membutuhkan waktu yang terlalu
lama.
ARS merupakan turunan anthraquinone
yang telah digunakan secara luas pada kimia analitik terutama sebagai agen
pengkhelat yang kuat dan kromofor. Alizarin Red S sebelumnya telah digunakan
sebagai agen pengompleks untuk menentukan molibdenum, Mo (VI) secara Adsorptive
Cathodic Stripping Voltammetry ARS telah dipelajari untuk pemisahan dan
prekonsentrasi dari Al, Cu, Pb, Cd, Zn, dan Ni. ARS bereaksi dengan berbagai macam
ion logam tersebut membentuk khelat anion yang tidak terekstrak ke dalam fase
organik, sehingga keberadaan ion logam Al, Cu, Pb, Cd, Zn dan Ni dapat mengganggu
analisis Zn dengan ARS karena logam-logam ini juga bereaksi dengan ARS membentuk
kompleks logam-ARS.
Keberadaan Al dan Fe juga
akan mengganggu analisis Zn secara spektrofotometri karena Al dan Fe juga
bereaksi dengan ARS, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kompetisi pembentukan
kompleks dengan ARS antara Zn, Al dan Fe . Oleh karena itu, maka pada
penelitian ini akan dilakukan analisis bagaimana pengaruh adanya ion logam Al
dan Fe dalam penentuan kandungan Zn dalam cuplikan alga merah Euchema cottonii
dengan metode spektrofotometri UV-VIS setelah dikomplekskan dengan Alizarin
Red S (ARS).
DAFTAR
PUSTAKA
Sufyani. F., Sukesi., 2000., Pengaruh
Ion Pengganggu Al (III) dan Fe (III) pada Penentuan Zn (II) dengan Alizarin Red
S (ARS) secara Spektrofotometri, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Tim
dosen, 2007, Modul Kuliah Spektroskopi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar