Maksud : Untuk mengetahui cara sintesis suatu senyawa kompleks.
Tujuan : Untuk mensintesis senyawa
kompleks Zn(II) EDTA
Teori :
Asam etilen diamin tetra asetat atau
yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina
polikarboksilat. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat
berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus
karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua
atom koordinasi per molekul. Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang
mantap dengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak
selektif.
Titrasi
kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan
ion-ion kompleks. Titrasi dapat
ditentukan dengan adanya penambahan indikator yang berguna sebagai tanda
tercapai titik akhir titrasi. Keunggulan EDTA adalah mudah larut dalam air,
dapat diperoleh dalam keadaan murni, sehingga EDTA banyak dipakai dalam
melakukan percobaan kompleksometri.
Reaksi :
Bahan :
- ZnCl2 0,01 M
- larutan buffer pH 10
- aquades
- indikator EBT-NaCl
- larutan EDTA 0,01 M
Alat :
- buret
- statif
- erlenmeyer
- pipet volum 10 mL
- gelas ukur 10 mL
- gelas ukur 100 mL
- neraca analitik
Cara Kerja :
1. Dimasukkan 10 ml
larutan ZnCl2 0,01 M ke dalam labu erlenmeyer 250 ml
2. Ditambahkan
2 ml larutan buffer pH = 10 dan 40 ml akuades.
Larutan
pH 10 dibuat dengan mencampurkan 50 mL 0,2 M H3BO3 dan 0,2 M
KCl + 43,90 mL NaOH diencerkan menjadi 200 mL.
3. Ditambahkan
0,05 gram indikator EBT-NaCl
4. Dititrasi
dengan larutan EDTA 0,01 M sampai larutan berubah warna dari merah
ke biru dengan sangat jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar